Selasa, 27 November 2018

Peningkatan Politik Jenderal

Kisruh Politik Jenderal menjadi bola panas pada saat ini. Pengangkatan Lenan Jenderal Andika Perkasa menjadi Jenderal dan menjabat sebagai Kepala Staf Angkata Darat / KSAD disebut - sebut sarat dengan muatan politik. Hal ini tentu bukan tanpa alasan karena melesatnya karir Letjen Andika perkasa telah melangkahi sejumlah seniornya di tubuh Tentara Nasional Indonesia, tentunya hal ini juga yang menyebabkan timbulnya sejumlah dugaan adanya kepentingan politik.
Politik Jenderal
Politik Jenderal

Sementara itu, Presiden Jokowi mengaku sebelumnya ada 4 Letnan Jenderal yang hendak dipromosikan menjadi Kepala Staf angkatan darat menggantikan Jenderal Mulyono. Dan pada akhirnya terpilihlah Letjen Andika untuk emnggantika Jenderal Mulyono sebagai kepala staf angkatan darat atau orang nomor satu di tubuh TNI Angkatan Darat.

Presiden Joko Widodo juga  beralasan bahwa menantu A.M Hendropriyono tersebut telah komplit atas segala macam pengalaman seperti pernah menduduki sebagai Komandan Paspampres, Panglima KOstrad, Komandan Kopassus, dan sejumlah posisi penting lainnya di tubuh militer angkatan darat. Pendidikan karir akademis Andika Perkasa juga tidak diragukan, dirinya pernah menuntut ilmu perang di sejumlah universitas legendari di Negeri Paman Sam sebelum akhirnya kembali ke Indonesia untuk bertugas di Rindam Jaya atau Resimen Induk Kodam Jaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar