Rabu, 23 Januari 2019

Sistem Peringatan Dini Terhadap Bencana

Sistem Peringatan Dini yang tidak berjalan saat tsunami selat sunda kemarin menimbulkan banyak sekali korban jiwa dan kerusakan yang hebat. Hal ini tentu menjadi tamparan bagi pemerintah karena seakan mereka telah kecolongan oleh tsunami ini. Ada berbagai macam argumen untuk perbaikan sistem peringatan dini, terutama setelah peristiwa akhir tahun kemarin.

Sistem Peringatan Dini
Sistem Peringatan Dini
Bencana ini datang tiba-tiba tanpa ada pemberitahuan dan prediksi akan datangnya tsunami dari lembaga berwenang, seperti Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Bahkan, yang sangat disayangkan kedua lembaga ini awalnya menyatakan tidak ada tsunami di sekitar Selat Sunda tersebut. Tanpa memastikan terlebih dahulu, mereka mengatakan yang terjadi hanya gelombang air laut pasang. Ini merupakan fenomena biasa yang terjadi saat bulan purnama.

Dalam akun twitter-nya, BMKG mengatakan tidak ada gempa yang menyebabkan tsunami. "Yang terjadi di Anyer dan sekitarnya bukan tsunami, melainkan gelombang air pasang. Terlebih, malam ini ada fenomena bulan purnama," dalam keterangan resmi di akun @InfoBMKG, Sabtu malam (22/12).

Memang sangat disayangkan ketika bencana sebesar ini tak ada kabar mengenai peringatan dini dan sebagainya. ada berbagai hal yang bisa dilakukan pemerintah setelah peristiwa ini, yakni bersikap preventif terhadap semua kemungkinan bencana alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar