Defisit Neraca Perdagangan Migas tahun 2018 dinilai paling parah jika dibandignkan dengan defisit neraca perdagangan minyak dan gas bumi pada tahun - tahun sebelumnya. Sebab utama terjadinya defisit neraca perdagangan migas antara lain disebabkan oleh adanya peningkatan permintaan bahan bakar minyak bersubsidi yang dibarengi dengan tumbuhnya ekonomi domestik dan juga sempat melonjaknya harga minyak mentah dunia yang sempat menyentuh 100 barel per dolar Amerika Serikat.
Neraca Perdagangan Migas |
Defisit neraca perdagangan minyak dan gas Nasional sepanjang tahun 2018 telah defisit sebesar 12,4 miliar dolar Amerika serikat atau sekitar 173,65 triliun rupiah. Persentase kenaikan lonjakan defisit neraca migas 2018 ini sebanyak 44,7% jika dibandingkan dengan defisit pada tahun sebelumnya yakni tahun 2017 dan juga defisit terbesar dalam kurun waktu 4 tahun terakhir.
Impor minyak dan gas periode tahun 2018 merupakan pemicu terjadinya defisit, yakni dengan nilai impor minyak dan gas nasional yang mencapai 22,59% atau menjadi 29,81 miliar dolar Amerika Serikat pada tahun 2018 jika dibandignkan dengan tahun 2017. Sementara itu, nilai ekspor migas nasional hanya mampu tumbuh sebesar 10,55% atau menjadi 17,4 miliar Dolar Amerika Serikat dari tahun sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar