Elektrifikasi pedesaan merupakan target nyata yang coba diwujudkan oleh pemerintah di tahun 2019 ini. Ada begitu banyak desa tertinggal yang membutuhkan aliran listrik yang lebih baik dari yang mereka miliki saat ini, ada juga banyak hal yang patut dipertimbangkan. Salah satunya mengenai perbaikan ekonomi di desa tertinggal tersebut. Kita tak bisa begitu saja menutup mata atas semua program yang menjadi janji awal pemerintah.
|
Elektrifikasi Pedesaan |
Dari 74.910 desa yang ada di Indonesia, belum semuanya mendapatkan akses menggunakan listrik. Terdapat 12.483 desa di antaranya yang belum terkoneksi grid PLN dan masih ada 2.514 desa tanpa akses listrik sama sekali.
Dari ujung barat ke ujung timur, Papua masih menduduki status sebagai provinsi dengan desa terbanyak yang belum terhubung listrik, jumlahnya mencapai 2.113 desa. Di belakangnya, ada Provinsi Papua Barat dengan 262 desa, Sumatera Utara 36 desa, Nusa Tenggara Timur 20 desa, dan Kalimantan Barat sebanyak 15 desa.
Untuk mencukupi kebutuhan listrik yang belum bisa disalurkan pemerintah, beberapa badan usaha milik desa (BUMDes) melakukan inovasi elektrifikasi perdesaan. Desa Dipasena, Lampung, menggunakan gas LNG dengan kemampuan suplai hingga 2.352 watt selama 24 jam per hari.
Akankah dalam waktu dekat kita bisa menikmati layanan listrik yang sama? yang murah dan tersedia di seluruh Indonesia? Kita semua berharap demikian, karena listrik telah menjadi kebutuhan pokok yang tak bisa lagi digantikan fungsinya.